Jumat, 05 Juni 2009

Pengelolaan Diri

Tidak ada seorangpun dapat melakukan hal terbaik bila ia terbelenggu erat-erat. Ketegangan dalam hidup bagaikan gesekan pada mesin, ia memperlambat gerakan seseorang. Bila hal ini terus berlanjut, ia dapat "membekukan" seseorang hingga akhirnya tidak dapat berbuat apapun.

Dan biasanya hal-hal yang membelenggu seseorang adalah hal-hal yang tidak ia kuasai. Tidak ada seorangpun terbelenggu oleh sesuatu yang ia tahu dapat ia kuasai.

Pertanyaan yang mengemuka adalah: "Apakah yang akan dilakukan oleh seseorang terhadap hal-hal yang tak dapat dikuasainya - hal-hal yang berada diluar jangkauannya?"

Sebagian besar orang dikuasai oleh kebanggan palsu. Mereka menolak untuk mengakui bahwa ada sesuatu hal yang tidak dapat mereka tangani. Hal itu hanya meningkatkan ketegangan! Karena bukan saja mereka mempunyai masalah itu sendiri yang harus mereka khawatirkan.

Mereka menambahkan pada kekacauan itu, menipu diri mereka sendiri, menempatkan mereka pada tempat sasarannya. Maka hal ini bukanlah sekedar soal menangani sesuatu agar hal itu dapat diselesaikan, melainkan menanganinya guna menghindari rasa malu.

Bukan hanya masalah itu saja, tapi kesombongan yang mencengkeram orang itu - mendiktekan tindakannya - menguasainya, semakin meningkatkan ketegangannya! Semakin membelenggunya erat-erat!

Kebanggaan palsu yang demikian, sungguh-sungguh menempatkan seseorang dibelakang suatu permainan golf. Orang yang cerdas bermain dengan bijaksana, menghindari lubang yang demikian bodoh.

Orang yang bijaksana tahu bagaimana mengatur sesuatu, bagaimana menyerahkan sesuatu kepada sang ahli, dan bersantai dalam keyakinan bahwa ahlinya tahu apa yang akan dilakukan. Itulah yang dinamakan pengelolaan, sementara itu ia dapat melanjutkan usahanya dengan santai - berdayaguna - dan produktif!

Menjalani hidup sebagai orang kristen sejati adalah langkah yang bijaksana! Orang kristen yang bijaksana menyertakan Allah dalam rencananya. Alkitab memperjelas bahwa Allah tertarik akan rincian-rincian kehidupan seseorang. Allah ingin mengangkat bebannya - ingin menolong seseorang - ingin menjadikan orang itu pujian dalam hidupnya sebagai orang kristen.

Orang yang rendah hati dan bijaksana tahu bagaimana menyerahkan hal-hal kepada Tuhan dan membiarkanNya menangani mereka. Ia tahu tak ada sesuatupun terlalu sulit bagi Allah. "Bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!" Sambil percaya kepada Allah, ia melanjutkan usahanya dengan bebas - tenang - tajam - dingin!

Hal ini sama sekali tidak misterius. Ini seperti menyerahkan hal apapun ke tangan sang ahli. Menyerahkan berbagai hal kepada Allah adalah masalah keputusan. Setelah mengambil keputusan, orang itu meminta Allah menolong di dalam doanya, membiarkan Allah mengambil alih dalam hidupnya serta mempercayai Dia.

"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak" (Mazmur 37:5)
i
(Richard C. Halverson)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar